Jumat, 18 Januari 2013

Ulat Hongkong

Ulat Hongkong lebih dikenal dengan sebutan MealWorm atau Yellow MealWorm. Hewan ini merupakan larva dari serangga induk bernama Tenebrio Molitor. Hewan ini memiliki beberapa siklus fase kehidupan (metamorfosa). Mulai dari telur, lalu menetas menjadi larva (disebut ulat hongkong), setelah mencapai ukuran maksimal, larva akan berubah menjadi pupa atau kepompong, fase kepompong berkisar selama satu minggu hingga menjadi serangga Tenebrio Molitor.

Berikut adalah urutan taxonomy dari serangga Tenebrio Molitor
  • Kingdom: Animalia (Animals)
  • Phylum: Arthropoda (Arthropods)
  • Class: Insecta (Insects)
  • Order: Coleoptera (Beetles)
  • Suborder: Polyphaga (Water, Rove, Scarab, Longhorn, Leaf and Snout Beetles)
  • Superfamily: Tenebrionoidea (Fungus, Bark, Darkling and Blister Beetles)
  • Family: Tenebrionidae (Darkling Beetles)
  • Subfamily: Tenebrioninae
  • Tribe: Tenebrionini
  • Genus: Tenebrio (Mealworm beetles)
  • Species: molitor (yellow mealworm)

           

Tenebrio Molitor
Kumbang beras atau kutu beras yang mempunyai nama latin Tenebrio molitor adalah induk serangga dari larva ulat hongkong. Kumbang beras yang berwarna hitam ini juga merupakan serangga pemakan biji-bijian yang disimpan, seperti biji gandum, bulir jagung, jewawut, sorgum, serta kacang-kacangan.

Serangga ini aktif di malam hari (nokturnal). Panjang tubuhnya berkisar 13 – 17 mm. Serangga ini memiliki sebaran luas hampir diseluruh permukaan bumi.

Larva (ulat)
Di luar Indonesia, larva ulat hongkong dikenal dengan nama Meal Worm atau Yellow Meal Worm. Ukuran panjang tubuh larva dewasa bisa mencapai 33 mm dan berdiameter 3 mm. Larva akan berganti kulit sebayak 15 kali sebelum menjadi kepompong.

Ulat ini mudah dijumpai pada toko-toko pakan burung, ikan-ikanan, reptil, dan toko pakan ternak lainnya. Karena ulat ini sering dijadikan sebagai suplemen atau makanan utama pada hewan-hewan peliharaan tersebut baik dalam bentuk masih hidup maupun berbentuk pelet.

Pada burung hias dan burung kicau, ulat ini sangat dibutuhkan sebagai makanannya agar memiliki daya tarik dan kicauan yang khas. Jenis burung yang gemar memakan ulat ini cukup banyak, diantaranya burung beo, jalak putih, kacer, cucak biru, culik-culik, jalak bali, kenari, poksay, cucakrawa, murai daun, hwamei, murai batu, dan jenis burung pemakan serangga lainnya.

Selain burung, adapun hewan peliharaan lain yang gemar memakan ulat hongkong sebagi sumber nutrisi yaitu ikan hias, udang, dan lobster. Makanan ini dipercaya dapat mempercepat pertumbuhan serta memberikan daya tahan tubuh yang lebih baik.

Kandungan gizi
Ulat hongkong di jadikan sebagai pakan favorit oleh para peternak karena memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk hewan ternak.     Kandungan nutrisi ulat hongkong diantaranya protein kasar mencapai 48%, lemak kasar berkisar 40%, kadar abu hingga 3%, kadar air mencapai 57%, serta kandungan ekstra non nitrogen sebesar 8%.

Adapun beberapa produk ulat hongkong dalam kemasan kaleng memberikan rincian sebagai berikut: mengandung protein kasar minimal 17%, abu maksimal 7%, lemak kasar 5%, dan serat sebanyak maksimal 1%. Nilai nutrisi bisa saja berbeda tergantung dari makanan yang dimakan oleh ulat.

Pemanfaatan ulat sebagai pakan ternak
Beberapa manfaat pakan ulat hongkong bagi hewan peliharaan:
  • dipercaya dapat mempertebal tubuh ikan arwana dan ikan hias lainnya
  • suara kicauan semakin nyaring dan bagus bagi burung kicau
  • memperkuat daya tahan tubuh dan mempercantik warna kulit pada ikan hias
  • kandungan protein yang tinggi dapat mempercepat laju pertumbuhan pada udang dan lobster
  • memperkuat daya tahan tubuh landak mini, reptil, dan amfibi peliharaan


0 komentar:

Posting Komentar

 
COPYRIGHT (c)2013 BAYER ANBAS. DIDUKUNG OLEH: DEEPLONG

ALL RIGHTS RESERVED.